Latest News

Recent Posts

Tuesday 17 July 2018

Tanggal pemungutan suara Pilpres dan Pileg Indonesia adalah: 17 April 2019.



Tolonglah forward ke Kawan2 kita:

Tanggal pemungutan suara Pilpres dan Pileg Indonesia adalah: 17 April 2019.

Itu pas bertepatan dengan masa hari besar Kristiani (Gerejawi) yakni Minggu Palem dan dan Masa Pra-Paskah. Tanggal Paskah tahun depan adalah tanggal 21 April 2019. Ada hari libur yang lumayan panjang di sekitar tanggal itu.

Demi mensukseskan Pak Presiden Jokowi menang, terpilih kembali dan menjabat 2 periode, tolonglah hindarilah pergi tour atau keluar kota ( walau dikasih diskon besar oleh biro travel atau oleh penerbangan).

Karena suara Anda dan suara teman2 sangat berharga.
Kalau ada teman berencana tour di tahun depan di sekitar tanggal itu, mohon diingatkan.

Apalagi kalau pergi secara rombongan. Banyak suara untuk Pak Jokowi akan hilang tidak digunakan.

Padahal 1 suara sangat berharga.

Ingatlah harapan Dua-Periode-Jokowi tidak cukup hanya diinginkan dan didoakan tapi harus kita kawal dan perjuangkan secara nyata.

Ingatkanlah teman2 dan saudara, jangan suara kita dibiarkan hilang.

Merdeka!

Salam Dua Periode,

Monday 15 December 2014

Amerika Dukung Menteri Susi Tenggelamkan Kapal

Amerika Dukung Menteri Susi Tenggelamkan Kapal   

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kanan) meninjau tempat penyimpanan kapal sitaan di Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pontianak, Kalimantan Barat, 15 November 2014. ANTARA/Jessica Helena Wuysang

Amerika Dukung Menteri Susi Tenggelamkan Kapal

Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert Orris Blake, memuji langkah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam memberantas pencurian ikan. Amerika, kata Blake, mendukung semua langkah penegakan hukum pemerintah Indonesia, termasuk penenggelaman kapal.

"Tindakan hukum yang tegas sangat dibutuhkan untuk memberantas pencurian ikan di Indonesia," kata Blake di Jakarta, Selasa, 9 Desember 2014. (Baca: Patroli Laut, Bea-Cukai Akan Bantu Menteri Susi.)

Blake mengatakan telah bertemu dengan Menteri Susi berkaitan dengan kebijakan konservasi laut. Blake memuji rencana Susi mengalokasikan 20 juta hektare wilayah laut Indonesia untuk kawasan konservasi. Blake juga mengatakan Amerika telah membantu pelestarian 3,7 hektare kawasan konservasi dan budi daya kelautan di Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat. Bantuan yang dikucurkan Amerika mencapai US$ 33 juta sejak 2004.

Pemerintah Amerika, kata Blake, akan berkoordinasi dengan Menteri Susi dan Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo untuk memberantas kejahatan di laut. Namun Blake tidak menyebutkan kapan koordinasi itu akan dimulai. "Semuanya bertujuan agar masyarakat Indonesia dapat menikmati kekayaan dan keindahan alamnya," kata Blake. (Baca: Menteri Susi Bentuk Satgas Antimaling Ikan.)

Menteri Susi bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut telah menenggelamkan kapal pencuri ikan asal Vietnam pada Jumat, 5 Desember 2014. Kini, pemerintah juga berencana menenggelamkan kapal berkapasitas 101 gross tonnage asal Thailand.

ROBBY IRFANY
Source : http://www.tempo.co/read/news/2014/12/09/090627454/Amerika-Dukung-Menteri-Susi-Tenggelamkan-Kapal--

Susi: Jangankan Cina, Amerika pun Kita Lawan

Susi: Jangankan Cina, Amerika pun Kita Lawan

Susi: Jangankan Cina, Amerika pun Kita Lawan

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan Indonesia harus tegas memberantas maling-maling ikan. Ia menilai, hal ini bukan urusan hubungan bilateral antar negara. Tapi urusan Indonesia dengan pelaku pencuri yang maling ikan di laut Indonesia. (Jokowi AncamPencuri Ikan, Ini Respons Thailand)

"Jadi kita harus berani. Jangankan Cina, Thailand sama Amerika sekali pun, kalau mereka maling ya harus kita lawan," kata Susi di hadapan para nelayan budi daya dan nelayan tangkap di Desa Sigam, Kotabaru, seperti dilaporkan kantor berita Antara, Senin, 15 Desember 2014. (Ryamizard: Pencurian Ikan Puluhan Tahun Didiemin) 

Susi mentargetkan beberapa tahun ke depan Indonesia akan terbebas dari penjarahan ikan oleh kapal asing yang selama ini mengeruk kekayaan laut nasional. "Karena itu perlu tindakan tegas untuk menangkap mereka tanpa harus takut dengan negara asal mereka," Susi menambahkan. (Susi Giatkan Pengadilan Perikanan, tapi Begini Faktanya)

Ia menjelaskan selama ini banyak kapal asing masuk Indonesia, bertahun-tahun mengeruk kekayaan di dalamnya. "Ini yang harus diberantas." (JK: Tembak Langsung KapalPencuri Ikan!)

Susi menjelaskan dampak nyata dari sikap tegas yang dilakukan dengan menangkap dan menenggelamkan kapal asing. Dari hari ke hari jumlah mereka terus berkurang. Di perairan Natuna misalnya, dari 1.200 kapal asing yang selama ini leluasa mengeruk ikan Indonesia, kini tinggal 138 kapal saja yang terpantau. (Amerika Dukung Menteri Susi Tenggelamkan Kapal)

Susi menyebut berbagai modus yang dilakukan kapal asing besar (di atas 200 GT). Mereka berasal dari Cina dan Thailand, tapi memakai nama dan bendera Indonesia untuk mengelabui.

"Kementerian Kelautan dan Perikanan berkoordinasi dengan TNI dan Polri memburu mereka. Alhamdulillah dari hari ke hari mereka bisa diusir dan ditangkap, bahkan tadi pagi saya mendapat sms dari panglima laut telah menangkap lagi kapal asing di Natuna," ujarnya. (Ini Modus Mafia Pencurian Ikan di Natuna)

RETNO
Source: http://www.tempo.co/read/news/2014/12/15/090628539/Susi-Jangankan-Cina-Amerika-pun-Kita-Lawan

Tuesday 9 December 2014

MENTERI SUSI TANGKAP 22 KAPAL IKAN CINA



Lagi nunggu instruksi Presiden, ditenggelamkan atau di sita buat nelayan..
MENTERI SUSI TANGKAP 22 KAPAL IKAN CINA
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi
Pudjiastuti mengatakan telah menangkap 22 kapal ikan
asal Cina di perairan Arafuru, Papua Timur bagian selatan,
Ahad, 7 Desember 2014. "Kemarin saya mendapatkan info,
pukul tiga sore kami menangkap 22 kapal Cina (berukuran)
di atas 300 gross tonnage (GT)," kata Susi di kantornya,
Senin, 8 Desember 2014.
Susi mengatakan kapal-kapal Cina tersebut terdeteksi oleh
automatic identification system (AIS) yang merupakan
sistem standar dari International Maritime Organization
untuk mendeteksi kapal-kapal berukuran di atas 200 GT.
Susi mengatakan telah membuat nota resmi ihwal kapal
Cina yang melanggar batas perairan dan mencuri ikan di
perairan Indonesia. Alasan pembuatan nota resmi ini, Susi
menjelaskan, adalah menjaga persoalan pencurian ikan ini
agar tidak menguap begitu saja. "Supaya kita dapat ada
follow-up dari sana," ujar Susi.
Nota resmi tersebut telah diserahkan kepada Menteri Luar
Negeri Retno Marsudi untuk dikirim kepada Kedutaan Besar
Cina di Indonesia. "Kami lakukan langkah persuasif," ujar Susi.
Susi mengatakan sampai saat ini belum menentukan
apakah kapal-kapal tersebut akan ditenggelamkan atau tidak. "Kalau instruksi Presiden ditenggelamkan, ya, kami
tenggelamkan. Tapi kalau tidak, ya, lebih baik kita sita
untuk nelayan," ujar Susi.
http://m.tempo.co/…/090627197/Menteri-Susi-Tangkap-22-Kapal…

Monday 8 December 2014

Menteri Susi: Ketimbang Tenggelam, Lebih Baik Pulau Disewakan ke Singapura

ilustrasi

Menteri Susi: Ketimbang Tenggelam, Lebih Baik Pulau Disewakan ke Singapura


Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti menilai, pengerukan pasir dari laut Indonesia untuk memperluas daratan Singapura akan berdampak pada tenggelamnya pulau di area pengerukan.

Menurut dia, ketimbang pulau-pulau tersebut tenggelam, lebih baik disewakan kepada Singapura. "Saya pernah usulkan, lebih baik kita sewakan satu pulau ke Singapura, daripada pulau kita tenggelam," ujar Susi saat berbicara dalam Rapat Pimpinan Nasional Kadin, Jakarta, Senin (8/12/2014).

Dia menjelaskan, Indonesia sebagai pemilik pulau-pulau yang terancam tenggelam akibat pengerukan pasir tentu akan sangat dirugikan. Dengan menyewakan pulau ke Singapura, dia mengatakan, Indonesia akan mendapatkan pemasukan pajak. "Kita dapat pajaknya, daripada pasir kita dikeruk, pulau kita tenggelam," kata dia.

Susi mengakui, usulnya sempat ditentang berbagai kalangan. Bahkan, Susi mengaku bahwa nasionalismenya sempat dipertanyakan. Meskipun begitu, Susi mengatakan bahwa penyewaan pulau tersebut bukan berarti menjual tanah Indonesia. Kepemilikan pulau tersebut tetap ada di Indonesia.

"Mereka sempat tanya nasionalisme saya di mana. Daripada pasir kita dikeruk lalu pulau kita ikut tenggelam, gimana? Siapa yang tidak nasionalis?" kata mantan bos Susi Air itu.

Penulis: Yoga Sukmana
Editor: Bambang Priyo Jatmiko


Source : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/12/08/153018626/Menteri.Susi.Ketimbang.Tenggelam.Lebih.Baik.Pulau.Disewakan.ke.Singapura?utm_campaign=popread&utm_medium=bp&utm_source=bisniskeuangan

Wednesday 26 November 2014

Besok siapa lg yg berbalik mendukung Jokowi.


Ratih Sumirah


Ratih Sumirah:
Besok siapa lg yg berbalik mendukung Jokowi.. sekedar mengingatkan:
Jusuf Kalla dulu "bisa hancur negeri ini kalo Jokowi jd presiden",sekarang jd wakil Jokowi
Ruhut Sitompul dulu "blm saatnya Jokowi jd presiden,benerin dl Jakarta",sekarang membelot dr partainya dan pendukung kebijakan2 Jokowi
Ahok dulu "saya lbh milih Prabowo yg jd presiden,biar Jokowi ttp mimpin Jakarta",sekarang naek jabatan jd gubernur menggantikan Jokowi
Ahmad Dani dulu "saya gak suka Jokowi",sekarang mendukung kebijakan Jokowi menghapus subsidi BBM
Siapa lg yg bsk2 berubah haluan dr menentang jd mendukung,dr mencibir jd memuji..ambil positifnya aj ya,berarti semakin bnyk orang yg berbalik dr membenci jd mencintai presiden kita JOKO WIDODO.."
SukaSuka ·